Jumat, 08 Agustus 2014

Ini Adalah Sesuatu Yang Baik

0


Sehubungan dengan usah untuk memelihara sikap yang baik dalam keadaan sulit, aku pernah mendengar cerita tentang seorang raja di Afrika yang memiliki seorang sahabat karib sejak masa kecilnya. Sahabat raja ini mempunyai kebiasaan untuk mengucapkan, “Ini adalah sesuatu yang baik” atas semua peristiwa yang terjadi, baik maupun buruk.

Suatu hari, raja dan sahabatnya ini keluar untuk berburu. Seperti biasa, sahabatnya menyiapkan senjata dan mengisi amunisi. Kali ini, temannya melakukan kesalahan dalam menyiapkan amunisi sehingga sang raja secara tidak sengaja menembak ibu jarinya sendiri (karena mengira senjata itu tidak berpeluru). Ibu jari raja terluka parah.

Sahabatnya segera mengamati keadaan ibu jari raja, kemudian berkata, “Ini adalah sesuatu yang baik.” Raja menyanggah, “Tidak . . . tidak . . . ini bukan sesuatu yang baik!” Lalu ia memenjarakan sahabatnya.

Setahun kemudian, sang raja pergi berburu. Ia memasuki suatu daerah yang seharusnya ia jauhi. Sekelompok kanibal (pemangsa manusia) menangkap dan membawanya ke desa mereka. Mereka mengikat tangannya, menyiapkan kayu bakar, memancangkan tiang dan mengikat raja di tiang itu. Ketika hendak membakar kayu, mereka melihat ibu jari raja tidak utuh. Karena kepercayaan mereka terhadap takhayul, bahwa tidak boleh memakan seseorang yang tidak utuh. Mereka lalu melepaskan ikatan raja dan membiarkannya pergi.

Sesampainya di kerajaan, sang raja teringat akan kejadian yang membuatnya kehilangan ibu jari. Ia merasa sangat menyesal atas perlakuannya terhadap sahabatnya. Ia lalu bergegas ke penjara menemui temannya.

“Engkau benar,” katanya, “Ibu jariku tertembak adalah sesuatu yang baik.”

Ia lalu menceritakan kejadian yang belum lama dialaminya.

“Aku menyesal sekali telah memenjarakanmu sangat lama. Sungguh perbuatanku ini sangat buruk,” kata raja penuh penyesalan.

“Tidak,” kata temannya, “Itu adalah sesuatu yang baik!”

“Apa maksudmu?!? Bagaimana mungkin itu adalah sesuatu yang baik sedang aku memenjarakan sahabatku sendiri selama setahun?!?,” kata raja keheranan.

“Kalau aku tidak berada dalam penjara, aku pasti saat itu akan bersamamu . . . dan dimakan oleh para pemangsa manusia itu!” kata temannya.

0 komentar:

Posting Komentar