Kita
dilahirkan dengan dua mata di bagian muka. Maka itulah mengapa kita tidak boleh
selalu menatap kebelakang, akan tetapi memandang apa-apa yang ada di hadapan
kita, bahkan memandang jauh ke muka.
Kita dilahirkan
dengan dua daun telinga, kiri serta kanan. Seharusnya kita mendengar persoalan
dari kedua belah pihak, seharusnya kita bersedia menerima pujian dan juga
celaan. Lalu menetapkan mana yang benar dari keduanya.
Kita
dilahirkan dengan otak yang dilindungi oleh tulang tengkorak. Meski tampak
sangat miskin, tetapi sesungguhnya kita kaya karena tiada seorangpun dapat
mencuri isi otak kita.
Kita
dilahirkan dengan dua mata, dua telinga, tapi satu mulut. Mulut bisa menjadi
senjata yang tajam. Ia dapat melukai, mencumbu dan membunuh pula. Karenanya,
sedikitkan bicara, banyakkan mendengar serta melihat.
Kita lahir
dengan hanya satu jantung hati, terletak jauh di bawah tulang rusuk yang mana mengingatkan
kita agar selalu menghargai dan memberikan cinta dari lubuk hati yang paling dalam.
Belajarlah untuk mencintai dan dicintai, tapi janganlah kau berharap
orang-orang akan mencintaimu seperti/sebanyak cintamu kepada mereka. Berikan
cintamu tanpa mengharap balasan niscaya kau dapati cinta menjadi lebih indah.